BeritaFEATUREDGeneralLatestNews

Proyek Giant Sea Wall Membutuhkan Investasi Rp700 Triliun, Menko Airlangga Sebut Banyak Investor Tertarik

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan bahwa proyek Giant Sea Wall di Pulau Jawa membutuhkan dana sekitar Rp700 triliun. Proyek tersebut, yang merupakan Proyek Strategis Nasional, berencana melibatkan sektor swasta dengan minat signifikan dari berbagai investor. Airlangga mengungkapkan bahwa estimasi biaya proyek berkisar antara Rp600 hingga Rp700 triliun, tergantung pada skala dan studi yang sedang disiapkan. Proyek ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko bencana alam di wilayah pesisir Pulau Jawa.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah masih dalam tahap kajian terhadap berbagai aspek terkait proyek pembangunan Giant Sea Wall di Pulau Jawa, termasuk skema kemitraan antara sektor publik dan swasta (public private partnership). Airlangga enggan mengungkapkan secara rinci pihak investor yang tertarik pada proyek tersebut.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, banyak investor yang tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan Giant Sea Wall. Airlangga menegaskan bahwa kebijakan ini sangat penting dalam melindungi masyarakat, terutama di pesisir utara Pulau Jawa yang terancam oleh banjir rob akibat perubahan iklim. Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat dan ekonomi di kawasan tersebut.

Proyek Giant Sea Wall Harus Dilanjutkan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pentingnya melanjutkan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa. Menurutnya, jika proyek ini tidak dilanjutkan, kawasan Pantura di pantai utara Jawa akan terancam tenggelam, dan kondisi ini dapat menyebabkan banjir rob yang merugikan masyarakat. Prabowo menganggap masalah ini bukan tentang bisa atau tidak, tetapi suatu keharusan untuk mencegah tenggelamnya pantai utara Jawa.

Prabowo Subianto menekankan bahwa kondisi kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia di kawasan Pantura yang sangat mengenaskan dan tidak manusiawi tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan harus ditoleransi dalam jangka waktu 10-15 tahun mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACKLINK
http://107.152.46.164/ https://terminalbet.shirkah.or.id/ https://terminalbet2.bbpkhcinagara.com/ https://link.space/@masukterminalbet http://185.113.8.73/ https://heylink.me/loginterminalbet/ https://linkr.bio/linkterminalbet https://potofu.me/terminalbet https://bbpkhcinagara.com/